
Sekedar Sapaan Cinta
Cinta itu universal, cinta itu begitu dekat tetapi dirindukan. Karena kadang yang dekat itu tak tersentuh. Bukan karena kita tidak mampu melakukan, namun terkadang kita tidak tahu bagaimana harus melakukan. Cinta di depan mata kita, namun kita tidak sanggup mengulurkan tangan untuk mampu merengkuhnya. Ada sekat tebal yang sulit kita runtuhkan.
Di sana ada kesibukan, ada egoisme, ada ketakutan…, bahkan ada kekuatiran yang menyelimuti hati kita. Saat inilah kita akan saling merendahkan diri. Untuk itu, sekali lagi kami mengajak para orang tua untuk bersama-sama membuat hati dan tangan kita saling terulur, saling merengkuh.
Mungkin belum semua dari kita bisa hadir untuk saling berbagi kasih, tetapi semog 82 orang tua yang telah menyanggupkan diri untuk saling merengkuh para putra-putri dalam kasih, benar-benar menjadi semaian kasih yang akan tumbuh subur dan berbuah lebat.
Dan kita akan memetiknya, atau…… Itu yang akan menjadi kenangan termanis yang bisa kita berikan untuk mereka. Jejak yang akan kita tinggalkan. Dan semoga goresan indah itu akan tetap terjaga.
Salam kasih dari kami,
Keluarga besar SMP Santo Markus
Bertha Wiedayanti
(Kepala Sekolah SMP Santo Markus I)

Kegiatan Praise and Worship Civitas SMP Santo Markus I Cililitan hari ini di kemas berbeda (Jumat, 14/2/2025). Bertepatan dengan hari Valentine, Ibu Bapak Guru megundang para orangtua peserta didik untuk turut hadir pada acara Valentine’s Day dengan tema, “Saatnya Kami Membalas Cinta Mama Papa.” Rangkaian acara dikemas begitu menarik sehingga semua orangtua yang hadir beserta putra putri mereka, dan para Guru turut terbawa suasana yang sungguh penuh cinta.
Romo Paulus Andri Astanto, SJ mengawali sapaannya dengan mengajak para orangtua dan anak untuk berdiri serta saling berhadapan. Seluruh peserta didik diminta untuk mengatakan ucapan terima kasih kepada Mama Papa yang hadir dan memeluk atau menciumnya sebagai ungkapan kasih yang tulus. Dalam sapaannya Romo Andri menyampaikan kepada anak-anak, bahwa kasih sayang orangtua mereka tidak pernah ada putus-putusnya. Selalu terus menerus ada, terpatri dalam seluruh kehidupan anak-anaknya. Menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.
Salah satu kutipan yang kalian tulis ada yang mengungkapkan, “Jika kebaikanmu tidak dianggap mereka, maka cobalah sakiti mereka. Mereka pasti selalu mengingatnya.” Setiap ada kebaikan yang sudah kita lakukan kepada orang lain, namun mereka tidak pernah melihat kebaikan kita. Hal ini sama seperti yang telah dialami oleh Tuhan Yesus. Namun Yesus tidak pernah membalas kejahatan orang-orang yang menyalibkan-Nya dengan kejahatan. Namun Ia tetap berbuat kebaikan, memberikan kasih kepada semua orang. Romo mengajak untuk kita selalu melihat kebaikan di dalam diri anak-anak dan melihat kebaikan dalam diri orangtua. Membangun bersama semangat kasih, semangat cinta untuk saling mengasihi agar kita semakin menjadi satu keluarga yang penuh dengan kasih akan Yesus.
Sekolah Santo Markus,
“Menjadi komunitas pembelajar yang berkarakter, cerdas, unggul, dijiwai cinta kasih.”