Perayaan Ekaristi Unit I di Gereja Santo Robertus Bellarminus, Cililitan. Misa dipimpin oleh Romo Paulus Andri Astanto, SJ. Tugas koor dari Siswa siswi SD Santo Markus I (Rabu, 5/3/2025).

      Civitas Santo Markus unit II di Gereja Kalvari Lubang Buaya dipimpin oleh RD. Johan Ferdinand Wijshijer dan juga dihadiri oleh beberapa umat. Petugas paduan suara kolaborasi siswa siswi SD dan SMP Santo Markus II. Dalam homili, Romo Fe mengingatkan bahwa Rabu Abu sebagai awal masa Prapaskah yaitu masa pantang dan puasa. Dimana selama 40 hari kita diajak untuk solider dengan perjalanan salib Yesus menuju puncak Golgota. Melatih dan membangun sikap solideritas dengan mereka yang kekurangan dan menderita.

RABU ABU

      Hari Rabu Abu merupakan awal umat Katolik memasuki masa Prapaskah, masa pantang dan puasa. Sebagai hari untuk mengingat keterbatasan manusia. Tanda abu di kening menjadi pendorong umat untuk bertobat sekaligus tanda akan posisinya sebagai makhluk yang berdosa di dunia.

      Abu memberikan gambaran kelabu, gambaran kelemahan sekaligus dosa manusia. Oleh karena itu, abu dipilih untuk menandai permulaan masa Prapaskah sebagai hari-hari untuk matiraga dan bertobat. Rabu Abu juga menjadi momen pengharapan umat bahwa Allah mengampuni dirinya. Abu yang dipakai sebagai tanda di kening, berasal dari daun palma kering yang di bakar. Daun palma pada saat Minggu Palma setahun sebelumnya.

Selamat memasuki masa Prapaskah, masa pantang dan puasa. Tuhan memberkati.

Sekolah Santo Markus,

“Menjadi komunitas pembelajar yang berkarakter, cerdas, unggul, dijiwai cinta kasih.”

SIGAP-IMAN-NURANI-GEMBIRA-AKTIF
#PPDB Tahun Pelajaran 2025-2026

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment